“Solo, (Analisa). Menteri Sosial (Mensos) Dr H Salim Segaf Al-Jufri MA mengatakan, sampai saat ini masih ada sebanyak 6,2 juta anak dan lansia terlantar yang belum bisa ditangani oleh Pemerintah, dan untuk mengatasi masalah sosial tersebut perlu kerja sama semua masyarakat secara gotong royong. "Sebanyak 6,2 juta anak dan lanjut usia (lansia) terlantar itu terdiri dari 4,5 juta anak-anak terlantar, dan 1,7 juta lansia terlantar yang tersebar di berbagai daerah di tanah air ini," kata Mensos Salim Segaf Al-Jufri ketika berkunjung ke Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Solo, Jumat.”
Banyak lansia terlantar dan mereka tidak bisa merasakan apa yang harus dirasakan kebanyakan para lansia misalnya dalam usia yang sudah renta, mereka dihargai, dihormati, disegani, karena pengalaman hidupnya. Tapi sekarang, Kebanyakan dari keluarga di Indonesia mengirimkan para orang tua mereka ke panti-panti jumbo, salah satu penyebabnya karena keadaan zaman yang semakin modern. Dengan salah satu cirinya adalah tingginya pendidikan para istri yang membuat para istri itu bekerja di luar rumah sehingga kewalahan bahkan tidak sempat mengurus orang tua mereka yang sudah udzur, sehingga pelayanan dalam masyarakat berupa panti jombopun menjadi alternatif lain untuk mengatasi masalah keberadaan orang tua mereka di rumah.
Mungkin keberadaan panti jumbo akan membantu jika para lansia ini adalah mereka yang tidak memiliki keluarga atau kerabat, tetapi bagaimana bagi mereka yang masih memiliki anak cucu atau saudara?. Padahal kita tahu bahwa keadaan dipanti tidaklah sebaik keadaan di rumah sendiri. Mereka harus beradaptasi dengan lingkungan baru, diasuh oleh bukan siapa-siapa mereka, dan semakin merasa kesepian karena dipanti jumbo itu mereka bertemu sesamanya yang sama-sama senasib sehingga tidak ada panutan untuk merasa lebih baik. Padahal karena kebanyakan dari orang tua adalah mereka merasa kesepian karena merasa diri tidak produktif lagi, tidak berguna lagi dan bahkan merasa menyesal karena sudah menjadi tua, seharusnya kita sebagi anak atau kerabatnya dapat mengurangi rasa kesepiannya itu dan menemaninya di masa tuanya atau sebagai ajang amal ibadah kita untuk berbakti kepada mereka karena sudah mengurus kita sewaktu kecil.
Sedangkan dalam islam sudah jelas bahwa kita dianjurkan untuk berbakti kepada kedua orang tua apabila mereka sudah udzur, sebagaimana dalam Q.S Al Israa’, 17:23 yang artinya:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”.
Dalam islam, jangankan untuk berbuat tidak menyenagkan kepada orang tua kita, bahkan berbicarapun harus dijaga dan bicara “ah” saja dilarang dalam al-qur’an. Lalu bagaimana perbuatan kita memasukan para orang tua kita yang sidah udzur ke panti jombo? Akankah membuat hati beliau tersakiti apalagi sampai beliau merasa dibuang dan keberadaannya tidak diinginkan?.
Allah SWT melanjutkan ayat ini dengan mengingatkan kita bahwa orang tua harus mendapat perlakuan baik mengingat mereka telah memelihara, mendidik, dan mengajarkan kita berbagai hal dengan sebaik-baiknya, dengan penuh kasih-sayang, dan melakukan berbagai pengorbanan demi anak-anaknya.
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Q.S Al Israa’, 17:24)
Kasih ibu sepanjang jalan kasih anak sepanjang galah, mungkin peribasaha ini memang tepat menggambarkan kondisi zaman sekarang dimana seorang anak kebanyakan memasukkan orang tua mereka ke panti jumbo. Sadarkah kita saat kita masih kecil, begitu banyak tingkah-tingkah kita yang mungkin membuat orang tua kita jengkel bahkan kesal tetapi apa yang mereka lakukan?, Mereka tetap memberi segala kebutuhan kita, mengasuh kita dan menjadikan kita seperti ini, lalu apa yang bias kita berikan??
Dalam (Q.S Luqman, 31:14) Alllah berfirman:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
Tiada alasan lain untuk kita tidak berbuat baik kepada orang tua kita. Bahkan semua kebaikan kita tidak bisa membalas jasa-jasa orang tua kita......
Wallohua’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar