Dalam sejarah perkembangan keilmuan pada saat ini khususnya ilmu alam dan ilmu sosial. Ada sebuah masa dimana ada missing link antara masa yunani dengan masa renaissance barat. Jika melihat pada kenyataan sejarah, pada masa yang “kosong” tersebut adalah masa kejayaan Islam dimana Islam mampu menyebarkan pengaruhnya yang dimulai dari mekkah dan madinah sampai ke seluruh penjuru bumi. Karya-karya besar seperti karya Ibnu Sina, Ibnu Rusydi, Ibnu Khaldun, seolah-olah terlupakan. Padahal karya-karya tersebut sangat mempengaruhi pemikiran yang dicetuskan oleh Adam Smith, Auguste Comte, dan banyak ilmuwan lainnya.
Menurut Dr.Mumuh Muhsin, hal itu disebabkan oleh umat muslim itu sendiri. “Peradaban dan pengetahuan Islam terbungkam oleh umat Islam itu sendiri” kata Dr. Mumuh pada seminar berlangsung. Hal itu disebabkan kurang sadarnya umat muslim akan potensinya sendiri. Umat Muslim terlalu terbuai dalam kenikmatan-kenikmatan duniawi yang sifatnya sementara. Sementara Dr.Atip pada seminar kali ini, mengatakan bahwa Islam itu adalah pembawa perubahan menuju ke arah yang lebih baik. “Mina dzulumati ilanuur” Yang artinya Dari kegelapan menjadi penerangan. Makna hijrah yang telah dilaksanakan rasulullah merupakan makna yang cukup krusial. Islam membawa perubahan yang cukup signifikan dalam peradaban di dunia ini. Sesuai perkataan Bernard Lewis, renaissance di Eropa tidak mungkin terjadi tanpa sumbangsih pemikiran Islam. Umat Islam harus berhijrah demi mencapai kemajuannya kembali yaitu dengan mengubah mentalitas umat Islam yang sebelumnya selalu berkonflik menjadi umat yang bekerjasama dan yang sebelumnya pecundang menjadi pemenang.
Hal tersebut dapat dilakukan oleh para mahasiswa sebagai agen perubahan. Pembicara ketiga yaitu Kang Eko Kurnia Saputra menambahkan tips-tips untuk menjadi mahasiswa yang dapat mengubah nasib umat muslim khususnya ketika berperan sebagai mahasiswa. Tips-tipsnya adalah religious activity, menjalankan aktivitas-aktivitas ritual keagamaan yang maknanya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Academic excellent, yaitu berprestasi dalam bidang hal akademik sesuai dengan amanah orang tua untuk berprestasi dalam hal akademik. Hal yang ketiga adalah bekerja keras, yakni mengerjakan sebuah hal yang positif dengan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Tips yang terakhir adalah berinteraksi dengan lingkungan sekitar, yakni melatih kepekaan sosial dan saling tolong menolong antar sesama. Dengan dilakukannya hal-hal tersebut maka peradaban Islam dapat dipayakan untuk bangkit kembali. (Affabile Rifawan HI 2008, dalam Seminar Islam 10 Desember 2010)
Jumat, 07 Januari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)